Pseko.id | JAMBI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng kepada masyarakat di Pasar Angso Duo, Jambi, Kamis (7/4).
Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat penerima BLT Minyak Goreng agar menggunakan bantuan terebut untuk keperluan yang bermanfaat.
“Saya minta untuk BLT ini dapat digunakan sebagai modal usaha atau membeli kebutuhan pokok termasuk minyak goreng yang harganya sedang meningkat,” jelas Presiden Jokowi dikutip dalam keterangan persnya, kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berdialog dengan masyarakat penerima bantuan mengenai sejauh mana manfaat dari adanya bantuan pemerintah itu.
“Assalamualaikum, ibu usahanya apa?” tanya Presiden kepada salah satu penerima manfaat, Leni Haini.
“Saya jualan ikan krispi, Bapak,” jawab Leni.
“Rencana bantuan untuk keperluan apa?” tanya Presiden Jokowi kembali.
“Rencana untuk menambah modal usaha Bapak,” kata Leni lebih lanjut.
Untuk diketahui, nilai bantuan BLT yang diterima Rp 300.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan tersebut diserahkan kepada 100 penerima manfaat.
Mewakili Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat menyatakan, BLT Minyak Goreng merupakan kebijakan Presiden untuk mengurangi pengeluaran masyarakat di tengah naiknya harga minyak memasuki Ramadhan.
“Ini merupakan bantalan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Maka kami mempertebal bantuan pangan untuk masyarakat yang memenuhi syarat,” ungkap Harry yang juga hadir dalam peluncuran BLT Minyak Goreng di Jambi.
Menurutnya, BLT Minyak Goreng ini menjangkau sasaran sebanyak 20,65 juta KPM, yang terdiri dari 18,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) dan 1,85 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak terdaftar BNPT.
“BLT Minyak Goreng diberikan sebesar Rp 100.000 setiap bulannya yang diserahkan sekaligus dalam tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni. Sehingga masyarakat yang memenuhi syarat akan menerima bantuan senilai Rp 300.000 pada April 2022,” katanya.
Untuk diketahui, bantuan ini merupakan tambahan dari bantuan sosial regular yang sudah diterima melalui PKH dan BNPT.
Selain kepada KPM, pemerintah juga menyalurkan BLT Minyak Goreng kepada 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pengusaha warung yang disalurkan melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan secara tunai melalui Perseroan Terbatas (PT) Pos Indonesia. Bukan melalui Bank Himbara yang memerlukan waktu lebih lama karena harus melalui beberapa tahapan prosedur.
“Penyaluran melalui Pos Indonesia dengan pertimbangan penyaluran sebelumnya mendapatkan progres yang cukup bagus. Selain itu, KPM yang menerima uang tunai juga secara psikologis berbeda dengan yang non-tunai,” jelasnya.
Selain memberikan bantuan BLT Minyak Goreng, pada acara tersebut juga diserahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada sepuluh penerima manfaat.
Adapun total bantuan Atensi dari Sentra Alyatama Jambi tersebut sebesar Rp 88.910.800.
Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk motor roda tiga untuk dua penyandang disabilitas, bantuan kaki palsu untuk satu penyandang disabilitas, bantuan kursi roda dan nutrisi untuk penyandang disabilitas lainnya.
Tak hanya itu saja, bantuan juga diberikan kepada dua lansia, yakni berupa nutrisi, bantuan Atensi dari Yayasan Pesantren Islam (Yapi), dan nutrisi untuk dua anak yatim piatu.
Selain itu, diberikan juga Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada 100 penerima manfaat di Jambi dengan masing-masing mendapatkan Rp 1,5 juta.
“Rp 1,2 juta langsung dari Presiden Jokowi dan atas arahan dari Mensos Risma ditambahkan Rp 300.000 dari Kemensos, sehingga total sebesar Rp 1,5 juta,” jelas Harry. (*)
Sumber : Kompas.com