Pseko.id | Jambi – Pertanyakan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan konflik agraria, ratusan masa dari Petani Jambi dan organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melakukan aksi orasi di depan kantor Gubernur Jambi, Senin (26/09).
Mereka bersiap melakukan rapat umum terbuka bersama dengan perwakilan Pemprov Jambi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kehutanan, Kantor ATN/BPR.
Orator Aksi menyampaikan, bahwa kedatangan ratusan petani yang juga warga Transmigrasi dari Jawa Tengah ini menyebutkan bahwa kedatangan mereka bukan untuk merampas hak orang lain.
“Kami bukan merampas hak orang, kami cuma menuntut hak kami datang kesini,” ucapnya.
Selain itu, masa juga mempertanyakan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan konflik agraria yang sudah belasan tahun mereka alami.
“Jangan kami ini dilempar-lempar, dari Batanghari disuruh ke Jambi, dari Jambi disuruh ke Jakarta, jangan permainkan kami,” tambahnya.
Ditambahkan orator, mafia tanah yang menyerobot tanah mereka hanya lah satu orang namun pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah ini.
Sebelumnya, Ratusan masa petani bersama dengan organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Simpang Empat BI, Telanaipura pada Senin, 26 September 2022.
Aksi ini dilakukan dalam rangka refleksi Hari Tani Nasional Tahun 2022 yang jatuh pada 24 September 2022 lalu.
Dalam aksinya, ratusan masa ini menuntut pemerintah agar komitmen dalam penyelesaian konflik agraria di Provinsi Jambi.
“Kami juga meminta agar pemerintah mengembalikan wilayah kelola rakyat Jambi, mengusut tuntas mafia tanah dan menindak tegas korporasi yang merusak lingkungan,” teriak sang orator.
Setelah melakukan orasi di Simpang Empat BI masa aksi ini akan bergerak ke kantor Gubernur Jambi. (*/Red)