Pseko.id | Jambi – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Provinsi Jambi menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, Selasa (27/09/ 2022) .
Aksi kali ini setidaknya diikuti oleh ratusan tenaga didik perguruan tinggi swasta (PTS) yang berasal dari 12 Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Provinsi Jambi.
Dalam aksinya, Aptisi Jambi melayangkan beberapa tuntutan kepada Pemerintah Pusat di antaranya yakni meminta RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dibatalkan, pemberhentian jalur Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN), penghapusan biaya praktik klinik mahasiswa di rumah sakit, serta pembubaran komite uji kompetensi serta audit pelaksana yang sudah berjalan.
“Kami juga meminta agar pemerintah membubarkan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) PT yang hanya berorientasi pada bisnis dan mahal,” kata Ketua APTISI Jambi, Dr Filius Chandra.
Ketua Stikes Baiturrahim Jambi ini juga menyebutkan bahwa selama ini terjadi diskriminasi yang sangat kuat dirasakan oleh Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Jambi.
“Selama ini diskriminasi nya sangat kuat, sementara perhatian terhadap kita sangat kurang, sementara kita dituntut untuk terus bekerja sesuai azas yang ada, jika kita melenceng sedikit nanti disanksi tidak bisa diwisuda,” tambahnya. (*)
