Gelar Aksi, KAMMI dan GMKI Datangi Polda Jambi Kawal Kasus Pembunuhan KY

Pseko.id | Jambi – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi perempuan Jambi bidang perempuan KAMMI dan GMKI melakukan aksi dan audiensi atas lambatnya proses hukum penetapan tersangka kasus pembunuhan anak perempuan berusia 4 tahun yang ditemukan di septic tank area Kuburan Cino, Keyla Septa Saputri (KY). Aksi tersebut rencananya akan dimulai di titik kumpul depan kantor gubernur Jambi, lalu konvoi ke Polda Jambi pada pukul 09.00 wib Senin (5/8/2022).

Aksi ini digelar sebagai bentuk dukungan dan perhatian publik agar pihak kepolisian segera menetapkan tersangka pembunuhan kasus si kecil KY. Sebelumnya diketahui, terdapat kejanggalan dalam hilangnya KY pada (23/7/2022) lalu yang ditemukan di septik komunal 3 hari setelahnya. KY pergi bermain diajak anak kecil yang baru pindah di lingkungan setempat pukul 09.10 Wib lalu pada pukul 10.00 wib ibunya dibantu beberapa warga mencari keberadaan KY yang sudah tidak ada disana.

Bacaan Lainnya

Setelah tiga hari berselang, KY ditemukan tewas dalam septik komunal yang tampak terbuka tidak jauh dari rumahnya, padahal warga sebelumnya sudah mencari disekitar tempat tersebut. Dari hasil otopsi ditemukan tanda-tanda luka yang mengindikasikan pada kasus kekerasan seksual dan kekerasan fisik. Melihat dugaan praktik perdagangan anak dan kekerasan seksual tersebut, menuai simpati masyarakat luas termasuk bidang perempuan organisasi kepemudaan di Jambi.

Novita Sari, selaku koordinator bidang perempuan KAMMI wilayah Jambi mengatakan perlunya pengusutan tuntas kasus kematian KY agar tidak ada pengulangan kasus serupa “Kasus KY ini sudah darurat untuk diusut, para penegak hukum harus memastikan perlindungan dan pendampingan untuk keluarga korban, kolaborasi kerja PPA, LPSK, KPAI, dan kepolisian seharusnya dapat menjamin hak keluarga korban dan penetapan tersangka tidak sampai selarut ini. Kita melihat upaya yang dilakukan belum juga ada hasilnya padahal kejadian ini bisa saja berulang” kata Novi.

Sementara itu, Dian Manurung sekretaris fungsi Pemberdayaan Perempuan GMKI mengatakan kejadian ini sebagai catatan buruk “Tragedi keji yang menimpa KY merupakan preseden buruk bagi masyarakat Jambi khususnya kaum perempuan. Hampir dua bulan kasus ini berjalan, namun kita lihat proses pengusutannya oleh aparat terkesan lamban. Saya melihat bahwa seharusnya aparat kepolisian harus bergerak cepat dalam mengusut tuntas kasus KY ini. Jangan sampai tragedi yang menimpa KY di anggap bukan hal yang serius. Kami mendesak aparat penegak hukum agar secepatnya mengusut tuntas kasus kematian adik kami KY, jangan sampai kerja lamban aparat membuat persepsi masyarakat bahwa aparat sendiri tidak peduli dengan kasus ini,” kata dia. (*)

Pos terkait