Al Haris Si Anak Desa yang Kini Membangun Jambi, Teruslah Berjuang!

Oleh : FA/ Sikuli Tinta

 

Jambi– Di Tanah Sekancing tepatnya di Kabupaten Merangin Jambi pria bernama Al Haris itu dilahirkan. Al Haris, adalah Gubernur Jambi saat ini.

Pada masanya, Al Haris itu sama seperti anak-anak desa didaerah sana, hidupnya biasa, tidak ada yang istimewa tentunya. Dia adalah anak seorang petani yang pastinya hidup penuh dengan kesederhanaan.

Sejak kecil, Al Haris sudah terlatih dengan didikan tegas dan teratur, tentu itu dari ayah dan ibu nya. Selama hidup, Al Haris menamatkan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di daerah kelahirannya yakni Merangin Jambi.

Tahapan-tahapan terus dijalankan Al Haris selama masa kehidupan mudanya dulu. Dari menjalankan pendidikan sekolah hingga kuliah yang dilakoninya dengan penuh perjuangan keras.

Sebelum menjabat Gubernur Jambi, Al Haris sudah menjalani berbagai profesi dari loper koran, penjual martabak, hingga lulus ASN, dan bahkan menjadi bupati selama 10 tahun di tanah kelahirannya itu.

Perjalanan Al Haris dari masa kemasa pastinya sudah banyak yang tahu seperti apa. Bukan apa-apa, berbagai catatan bagaimana perjuangan Al Haris hingga sampai di posisinya kini sebagai pemimpin Jambi tentunya juga sangat mudah dicari, apalagi di zaman teknologi canggih kini.

Ini bukan memberitahu tentang siapa dari mana dan bagaimana sosok Al Haris pada masa lampau nya itu, namun ini hanya menyampaikan bahwa tentunya kita harus mengenal siapa pemimpin Jambi kita tersebut.

Terlepas dari masa dulunya, kini Al Haris adalah seorang Gubernur Jambi yang pastinya dipilih oleh masyarakat Jambi. Tentunya, hari ini kita masuk di topik yang mesti kita ketahui penting, dia Al Haris.

Al Haris adalah pemimpin Jambi yang dipilih masyarakat dari pemilihan umum dengan proses yang panjang pastinya. Dari dua nama kandidat lain waktu itu, masyarakat Jambi memilih Al Haris untuk berjuang dalam membangun Jambi. Semua orang berharap padanya.

Awal dilantik pada Juli 2021 silam, kepemimpinan Al Haris sempat mesti diuji. Dia duduk di kepemimpinannya yang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Apa itu? Covid-19. Selama hampir beberapa tahun semua anggaran yang ada dipangkas buat masa pemulihan dan penanganan Covid -19 ini. Bukan hanya Jambi, namun semua provinsi di RI.

Langkah-langkah penanganan dan percepatan pemulihan memang jadi tujuan utama. Selaku pemimpin, Al Haris punya tanggungjawab besar dalam melindungi masyarakatnya. Walaupun Al Haris sudah ditagih untuk menepati janji-janji politiknya.

Waktu itu, Al Haris tidak mau gegabah, dia bisa memilah dalam menjalankan program dengan anggaran tambahan yang tentunya bukan masa kepemimpinannya, melainkan lanjutan anggaran dari dikepemimpinan yang lama.

Diawal 2022, Al Haris sudah memikirkan bagaimana dalam mengatasi semua problematika di Jambi ini, mulai dari Infrastruktur, pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan pastinya.

Meski waktu itu dihantam Covid, ternyata langkah yang diambil Al Haris dalam penanganan Covid-19 dinilai sangat baik hingga dia meraih penghargaan People Of The Year 2021 dengan kategori Best Governor For Healthcare dan Action Againts Pandemic atau Gubernur Terbaik untuk Perawatan Kesehatan dan Aksi Melawan Pandemi.

Berhasil tangani Covid-19, pastinya keberhasilan lain juga sudah diterima oleh Al Haris pula. Tak terhitung penghargaan sudah diterima oleh dia dari penghargaan penanganan kemiskinan ektream, soal reformasi agraria, penghargaan perlindungan konsumen hingga soal pendidikan oleh (Kemendikbudristek)

Itu tentang keberhasilan Al Haris, namun selain keberhasilan pastinya ada pula persoalan besar yang masih harus diselesaikan oleh dia. Apa itu? Itulah persoalan batubara

Persoalan Batubara juga jadi polemik besar yang harus dihadapinya waktu itu. Sejak 2021-2023 hingga awal 2024 ini persoalan batubara harus jadi PR bagi dia dalam menyelesaikannya.

Bagaimana tidak, angkutan batubara yang bikin macet jalan dari tahun ke tahun di masa kepemimpinannya itu membuat Al Haris banyak terima umpatan buruk.

Mulai dari hinaan, cacian, banyak dilayangkan pada dia. Dari disebut tidak Pro terhadap rakyat atau masyarakat hingga sebutan Gubernur Batubara dari para kalangan orang-orang yang tak sependapat dengannya.

Ya, namanya juga pemimpin, pasti Al Haris sudah kenyang dengan umpatan buruk kepadanya. Meski dia sudah mempertimbangkan segala cara waktu itu.

Dalam berjalannya waktu, apapun itu jalan khusus batu bara akan jadi targetnya. Semua pasti ada proses jalannya.

Jika kata Hesti Al Haris yang merupakan istri dari Gubernur Jambi itu, “Semua akan indah pada waktunya”

Selama memimpin Jambi, memang banyak sekali yang harus dihadapi oleh Al Haris. Berbagai persolanan mulai datang silih berganti hingga dia menyadari itu. Eitsss jangan sebut dia tak mampu, ingat, itu soal waktu

Al Haris, disebut-sebut akan menjabat Gubernur Jambi selama 3 tahun 8 bulan, tetapi kini, masa jabatan itu akan diperpanjang setelah gugatan MK diterima. Kalau masa jabatan 3,8 tahun itu pastinya tidak efektif, maka dengan 5 tahun sesuai putusan MK itu akan fokus maksimal dalam bekerja.

Saat ini, Al Haris memang dianggap sudah cukup sukses membawa Jambi lebih baik. Jadi biarkan kita serahkan semua dengan niat tulusnya ‘Bangun Jambi Dengan Niat Baik’ Bukan Dengan Ego dan Dendam’

“Tentu dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan, pasti banyak yang belum puas. Oleh karena itu saya mohon maaf bahwa kami belum sempurna dalam melayani dan memberi yang terbaik, karena waktu terbatas dan dana yang minim,” kata Al Haris saat Paripurna di HUT Jambi ke-67, pada Sabtu, 6 Januari 2024 lalu.

“Tapi kami tetap punya semangat dan optimis Jambi akan lebih baik baik lebih bagus ke depan. Asal kita bersatu padu, kompak,” lanjut Al Haris kembali

Memang yang namanya manusia tentu tak lepas dari kekhilafan pastinya. Tidak ada manusia yang sempurna meski dia menjabat Gubernur atau Presiden sekalipun. Ingat Manusia tetaplah manusia!

Seorang manusia biasa seperti kita, masyarakatnya. Al Haris sama diberikan pikiran, hati, perasaan, mata telinga, sepasang tangan, kaki dan lain-lain, pokoknya manusia biasa seperti kita.

Kondisi Al Haris bahkan sama seperti kita dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, namun bedanya dia adalah Gubernur tetapi ingat bukan Dewa.

Dewa adalah kata dari bahasa Sanskerta yang berarti “terang”, “mulia”, “makhluk surgawi”, “makhluk ilahi”, “hal yang cemerlang”, dan dapat mengacu kepada suatu golongan makhluk gaib dalam agama Hindu.

Namun dalam islam, Dewa adalah ‘entitas’ yang memiliki kehendak bebas termasuk menciptakan sesuatu. Namun dalam Islam yang menciptakan sesuatu itu adalah Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang tak bisa dilawan dan disalahkan kehendaknya.

Tetapi disini kita hanya membahas soal Al Haris anak Desa Sikancing Merangin yang kini sedang berjuang membangun Jambi

Jika ada yang menyebut Al Haris ada kekurangannya, siapapun itu namanya manusia pasti ada kekurangannya. Tetapi coba lihat dulu atas apa capaian yang telah dia kerjakan. Sejak awal Covid, lalu transisi covid, sampai semua bisa dijalankannya dengan baik mesti harus bertahap.

Tugasnya jadi Gubernur Jambi yaitu Pelan Hasil Pasti.

Memang, seringkali kita mendengar bahwa tipe pemimpin yang baik jika diletakkan pada waktu dan situasi yang benar. Maka itu akan jauh lebih baik. Jadi silahkan mengkritiknya sebagai bentuk kontro sosial. Al Haris juga tak akan panas kuping terhadap kritikan itu, dia menerima dan akan diperbaikinya tapi semua berproses. Lagi-lagi tadi “Semua Akan Indah Pada Waktunya”t

Sebagai masyarakat, kita berdoa supaya dia (Al Haris) bisa memimpin Jambi dengan semaksimal mungkin. Karena sebagai pemimpin dia tahu apa yang mesti dia jalani, baik yang mana perioritas utama dan mana yang bukan jadi perioritas utama.

Ya kini kita tahu sudah mulai masuk masa tahun politik, maka kini kita lihat bagaimana Al Haris si Anak Desa dari Merangin ini bekerja dalam niatnya membangun Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional)

Ingat, setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Setiap gaya kepemimpinan memiliki cara-cara tertentu dalam mencari jalan keluar suatu masalah.

Teruslah Berjuang! karena membangun Jambi tidak semudah membalikan telapak tangan.

Pos terkait