Wisata Kerinci Mahal Menuai Polemik, Gekrafs : Tidak Logis dan Bar-Bar

Kerinci
Pseko.id | Ketua Gekraf Kabupaten Kerinci, Astra Vigo berfoto bersama Menteri Parekraf, Sandiaga Uno

Pseko.id | Kerinci – Akhir – akhir ini di tengah suasana lebaran wisata di kerinci kembali menuai kritikan, bukan persoalan baru lagi, bahkan persoalan ini sudah sampai di luar daerah.

Tentunya persoalan ini menjadi momok bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kerinci karena, persoalan retribusi yang tak kunjung tuntas.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal itu Ketua Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatis Nasional) Kabupaten Kerinci Astra Vigo Putra, Mengatakan bahwa persoalan ini bukan hanya sekarang saja tapi “lagu lama”. Dirinya nengatakan, sudah 8 Tahun lamanya tak kunjung bertemu solusinya.

“Sebenarnya bebannya bukan di pengelola yang mengontrak wisata, tapi pemerintah yang menetapkan harga pengelolaan terlalu mahal,itu juga yang menjadi alasan pengelolanya harus kejar target untuk mengembalikan mod,” tambahnya.

Selain persoalan penetapan harga yang terlalu mahal, dirinya mengatakan terdapat ketidakjelasan terkait dana hasil kontrak.

“Kami pun belum tau dana hasil kontrak itu kemana arahnya, tidak di jelaskan, ini kan mengada ada pemerintah saja yang punya anggaran tidak sanggup mengelola wisata, apalagi pihak ketiga yang belum jelas kualifikasi nya,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Vigo juga menilai kurangnya peran pengawasan oleh DPRD Kabupaten Kerinci.

“Disini peran DPRD nampaknyo kurang bertaji, peran pengawasannya terabaikan, “diam diam merpati”, kalau belum ada solusi kami rasa Gekrafs siap turun tangan,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, persoalan tersebut dapat di selesaikan apabila ada keseriusan dari pihak terkait.

“Ibarat Bolywood berjudul nayak apapun bisa di lakukan , dan di ubah kalau ada keseriusan, berkaca dari wisata yang di kelola Bumdes dan Swasta maju pesat malah yang punya anggaran yang amburadul,” ungkapnya.

Vigo melalui Gekrafs mengaku siap jika diberi kepercayaan mengemban tanggung jawab untuk mengelola wisata Kerinci.

“Beri Gekrafs tanggung jawab untuk mengelola amanah itu kami pastikan akan menyelesaikan persoalannya , namun kalau kita tetap bertahan dengan cara cara yang tidak logis dan terkesan bar – bar maka wisata kerinci akan terus terkapar,” Tutupnya. (dar)

Pos terkait