Jambi– Sebuah potongan video dari kemarahan Ketua DPRD Jambi Hafiz Fattah dalam aksi demokrasi mahasiswa viral di media sosial. Potongan itu disebut Hafiz ketika dirinya sedang menanggapi tuntutan pendemo di gedung DPRD Jambi
“Jadi sebenarnya itu saya sedang menyampaikan jawaban dari tuntutan adik adik mahasiswa. Awalnya saya tahu dalam aksi demo itu sempat berjalan tidak kondusif, tetapi saya menyikapi aksi dengan tenang, namun ada oknum yang sengaja memancing situasi menjadi tidak baik,” kata Hafiz, Kamis (24/4/2025).
Hafiz mengaku, sempat berang kepada oknum yang sengaja memancing situasi itu. Tetapi itu tidak berlangsung lama sehingga dirinya kembali menjawab soal tuntutan mahasiswa itu dengan baik.
“Saya paham dan saya menyadari apa saja yang diharapkan para adik-adik mahasiswa. Makanya saya ikut menanggapi aksi tersebut dengan turun dan menemui mereka di luar gedung dengan bersama-sama,” ujar dia.
Padahal, saat itu Hafiz disebut baru saja melakukan sejumlah kegiatan dibeberapa daerah. Kegiatan itu mulai dari peninjauan jalan khusus Batu Bara baik di Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi.
Setelah menjalani kegiatan tersebut, selaku Ketua DPRD Jambi, diapun ikut hadir dalam aksi mahasiswa. Disana dengan didampingi Wakil Ketua DPRD Jambi Samsul Riduan, Hafiz mendengarkan langsung tuntutan para aksi sekaligus menanggapinya
“Saya juga paham, oknum yang sempat membikin suasana aksi sedikit tidak enak itu karena suatu bentuk semangat dalam jalankan aksi. Tetapi tentu ada batasannya, dan saya juga meminta maaf jika dalam aksi itu ada sedikit miss komunikasi, yang jelas saya selaku Wakil Rakyat akan menjadi penyambung lidah dari para adik-adik mahasiswa buat menyampaikan tuntutan mereka ke DPR RI,” sebut Hafiz.
“Saya akan terus bersama adik-adik mahasiswa buat ikut mengawal tuntutan aksi mereka. Bahkan yang menjadi persoalan yang ada di Jambi kita akan juga sampaikan aspirasi mahasiswa ini ke DPR RI hingga batas waktu 2 minggu kedepan agar permasalahan yang di Jambi bisa terselesaikan,” lanjut Hafiz.
Aksi demontrasi yang dijalankan mahasiswa itu sebagai aksi gabungan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa melawan. Aksi itu dilakukan mahasiswa pada Rabu siang (23/4) di gedung DPRD Jambi.
Awalnya, aksi unjuk rasa mahasiswa itu berjalan dengan damai dan lancar. Namun kemudian, aksi itu sempat diwarnai kericuhan lantaran adanya dugaan penyusup dibarisan mahasiswa.
Aksi yang berjalan damai itu juga diwarnai dengan ketengangan antara mahasiswa dengan pihak kepolisian. Insiden saling dorong pun juga terjadi antara mahasiswa dengan polisi berjaga disana.
Kapolresta Jambi, Kombes Boy Sutan Binaga Siregar dalam keterangannya ke awak media membenarkan adanya kejadian dugaan adanya penyusup dalam aksi demo tersebut. Ia mengakui telah menggerakan personilnya untuk mencaritahu siapa oknum yang diduga menjadi penyusup dalam aksi mahasiswa tersebut.
“Saya juga sudah perintahkan, kita cari tahu itu siapa, kita selidiki seperti apa ceritanya, dan siapa itu pelakunya,” ujar Boy Sutan.
Boy juga mengaku dalam aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut pihaknya hanya bertugas sebagai pengamanan untuk menjaga agar tidak terjadi keributan dan pengrusakan fasilitas negara.
“Kita tetap humanis apa yang disampaikan oleh mahasiswa itu adalah hak mereka dan alhamdulillah lancar,” ujarnya.

Untuk dapat diketahui, aksi unjuk rasa yang dijalankan para mahasiswa ini adalah bentuk kepedulian mereka dalam berbagai hal yang terjadi. Mereka melakukan aksi dengan menyampikan berbagai tuntutan mulai dari pencabutan UU TNI, Tolak RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, Lalu RUU perampasaan Aset kemudian soal kerusakaan lingkungan di Jambi.
Tidak hanya itu, para mahasiswa juga melakukan aksi dengan meminta pihak DPRD Jambi dapat mengusut soal permasalahan di RSUD dan terakhir soal penyelesaian konflik Agraria. Bagi mereka persoalan di Jambi mesti ditindaklanjuti agar berjalan aman.
Seusai aksi, mahasiswa kemudian juga saling berjabat tangan baik dengan polisi berjaga termasuk dengan dua pimpinan DPRD Jambi. Mereka juga bergegas bubar dan pulang setelah tuntutan aksi mereka diterima oleh Wakil Rakyat (fe)