Jambi– Wali Kota Jambi Maulana saat ini terus berupaya dalam menjadikan Rumah Batu di kawasan Olak Kemang, Seberang Kota Jambi masuk dalam wisata nasional. Dia menilai Rumah Batu itu memiliki nilai sejarah tinggi yang mesti terus dilestarikan.
“Rumah Batu Olak Kemang adalah bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Dan kami Pemerintah Kota Jambi akan terus berupaya dalam menjadikan Rumah Batu ini masuk dalam warisan sejarah budaya tingkat nasional,” kata Maulana dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (23/4/2025).
Maulana menyebut bahwa akan terus berusaha sekuat tenaga agar Rumah Batu itu diakui dimata nasional. Dia menilai jika Rumah Batu Olak Kemang dapat dilestarikan dengan baik karena merupakan warisan sejarah dan budaya di Jambi terutama Kota Jambi.
“Melestarikan Rumah Batu Olak Kemang bukan hanya menjaga bangunan, tapi menjaga jati diri Jambi. Kami ingin tempat ini hidup, menjadi ruang belajar dan destinasi wisata budaya,” ujar Maulana.
Sejauh ini, Maulana sudah melakukan kunjungan kerjanya ke Kementerian Kebudayaan RI di Jakarta. Kunjungan nya itu juga sebagai bentuk beraudensi dalam membahas soal warisan Budaya Rumah Batu itu.
Dalam kunjungannya ke Kementerian Kebudayaan RI, Maulana juga disambut langsung oleh Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan RI. Disitu Maulana dan Fadli saling berbicara soal Rumah Batu yang punya nilai sejarah tinggi di Kota Jambi yang saat ini kondisinya tak begitu terawat.
Maulana menerangkan jika Rumah Batu yang berdiri saat ini itu sudah ada sejak zaman kolonial. Rumah Batu itu dibangun oleh Pangeran Wirokusumo (Said Idrus bin Hasan Al Djufri) yang mana bangunannya unik perpaduan antara rumah panggung Melayu Islam, serta atapnya khas Tiongkok, dan pilar-pilar bergaya Eropa.
“Ini sebuah simbol dari harmoni multikultur yang khas di tanah Jambi,” ucap Maulana.

Meski telah berstatus sebagai cagar budaya, Maulana mengaku bangunan ini belum berfungsi secara maksimal. Perawatan Rumah Batu itu juga ditangani secara mandiri yang mana itu dari keluarga keturunan Said Idrus bin Hasan Al Djufri yakni Syarifah Aulia sebagai pengurus utama.
“Setiap tahun, Rumah Batu Olak Kemang tak pernah sepi dari langkah peziarah. Ribuan orang datang dalam rangka Haul mengenang pendirinya, Said Idrus bin Hasan Al Djufri bergelar Pangeran Wirokusumo,” kata Maulana
“Tradisi Haul ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi bukti bahwa Rumah Batu masih menjadi poros spiritual dan budaya. Di sinilah Islam Melayu bertumbuh dalam harmoni, antara dakwah, adat, dan kearifan lokal. Rumah Batu memadukan nilai-nilai peradaban sebagai sebuah mosaik sejarah yang unik dan otentik,” lanjut dia
Saat ini, dengan adanya warisan multikultural yang kaya ini, Maulana menegaskan jika Rumah Batu Olak Kemang itu sudah menyimpan potensi besar yang banyak dikembangkan sebagai pusat warisan Islam dan kebudayaan Melayu pesisir.
“Ini bukan sekedar situs cagar budaya, tetapi sebagai destinasi wisata religi dan edukatif yang menghidupkan kembali denyut peradaban Islam di tanah Jambi,” sebut dia.
Selaku orang nomor satu di Kota Jambi Maulana juga berharap, pertemuannya dengan Fadli Zon itu bisa menjadi penanda awal yang baik buat sinergi nyata antara pusat dengan daerah. Apalagi ini tujuannya untuk menghadirkan kembali Rumah Batu sebagai ikon warisan sejarah dan budaya.
“Kita ingin, Rumah Batu Olak Kemang ini akan tampil sebagai ruang hidup peradaban, bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk menginspirasi dan menghidupkan kembali denyut kebudayaan dan ke-Islaman di tanah Jambi,” kata Maulana (Erdi)