Jambi– Pihak kontraktor pelaksana pembangunan Jambi Bisnis Center (JBC) diminta untuk taati aturan soal pembangunan kolam retensi dalam solusi mencegah banjir. Hal ini diingatkan Gubernur Jambi Al Haris agar tidak ada lagi masyarakat sekitar terdampak banjir karena kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan.
“Saya ingatkan agar itu kolam retensi segera dibuat, ini sesuai dokumen Amdal yang sudah dikeluarkan oleh pihak DLH Kota Jambi. Jadi itu mesti dibuat,” kata Al Haris secara tegas kepada detikSumbagsel, Selasa (25/2/2025)
Al Haris mengaku bahwa selama dirinya menjalankan Retret di Magelang tentu selaku pemimpin tertinggi di Jambi dirinya terus memonitor daerahnya agar selalu aman dan kondusif. Apalagi dirinya tidak ingin, persoalan apapun yang diketahui olehnya tidak juga dikerjakan.
“Maka dari itu kolam retensi ini harus dibuat dan itu penting, di dokumen Amdal nya kan ada itu dalam setiap izin yang dikeluarkan oleh Pemkot Jambi, jadi kolam retensi mesti dikerjakan,” ujar Al Haris.
Perizinan bangunan JBC sejauh ini memang dikeluarkan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi. Pihak DLH juga sudah melakukan upaya sangsi kepada JBC karena kolam retensi tidak juga dikerjakan sehingga berdampak membuat lingkungan sekitar rumah warga terendam banjir.
Bahkan, pada 2024 silam anggota DPRD Kota Jambi sudah melakukan upaya pemanggilan dan teguran tegas terhadap pihak JBC agar tertib aturan. Namun hingga sekarang kolam retensi itu tidak dikerjakan.
Saat ini, Al Haris tak ingin kehadiran JBC malah membuat warga sekitar menderita akibat terkena imbas banjir. Dia meminta agar DLH Kota bersama Provinsi beserta pihak PUPR mendatangi kembali JBC untuk diberikan peringatan tegas.
“Intinya kolam retensi itu mesti dibuat segera,” tegas dia.
Diketahui, proyek JBC ini mulai direncanakan pembangunannya ketika sebelum Al Haris dilantik sebagai Gubernur Jambi. Kemudian setelah dilantik, proyek JBC itu diresmikan Al Haris tentu dengan konsekuensi taati aturan.
Peresmian JBC ini dilakukan pada 12 September 2022 silam. Pembangunan JBC ini dikerjakan dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) yang dikembangkan PT. Putra Kurnia Properti diatas tanah Pemprov Jambi.
Pembangun JBC ini juga memakan budget senilai Rp 1,2 triliun dimana nanti bangunan disana terdapat hotel, bangunan ruko dan tempat-tempat usaha lainnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang melanda Kota Jambi pada Minggu (23/2) mengakibatkan sejumlah kawasan Kota Jambi terendam banjir. Salah satunya di Kawasan RT 11, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi terendam banjir.
Salah satu warga, Eva mengatakan banjir yang terjadi di kawasan permukiman rumah mereka itu pada waktu Subuh. Air yang secara tiba-tiba naik membuat rumah mereka ikut terendam.
“Jadi airnya naik pada subuh tadi sekitar jam 05.00 WIB. Banjirnya juga sebatas pinggang dewasa,” kata Eva.
Eva menyebut, banjir yang terjadi di wilayah permukiman rumah mereka itu sudah 5 kali terjadi dalam sepekan terakhir. Eva mengeluh, akibat banjir itu sejumlah pakaian serta kebutuhan sekolah anak dan sejumlah perabotan rumah tangga ikut terendam.
Dia mengaku, banjir di kawasan permukiman rumahnya itu terjadi setiap hujan deras yang mengguyur Kota Jambi. Ketinggian air banjir pun juga bervariasi mulai dari selutut hingga sepinggang orang dewasa.
“Kalau banjir ditempat saya ini sebatas pinggang, gak tau kalau yang lain,” ujar dia.
Eva juga menyampaikan, bahwa banjir yang melanda kawasan permukiman rumah di RT 11 Telanaipura itu jarang terjadi meski dihantam hujan deras. Namun belakangan terakhir sejak adanya pembangunan Jambi Bisnis Center (JBC) dibangun membuat kawasan permukiman rumah mereka itu kini jadi langganan banjir.
“Ya semenjak adanya JBC pembangunannya itu, kalau dulu tidak pernah terjadi banjir seperti ini. Semenjak adanya bangunan JBC ini tambah parah kami di sini. Biasanya tidak pernah kawasan rumah disini terendam banjir meskipun hujan deras dalam satu hari,” sebut Eva. (*)