Jambi– MUI dan Muhammadiyah, turut berduka atas wafatnya Paus Fransiskus diusia 88 tahun. Pemimpin Gereja Katolik Roma itu meninggal setelah sempat dinyatakan sembuh dari sakitnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam wawancaranya dengan Liputan6.com mengucapkan belasungkawa dan turut berduka atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus itu.
“Ikut belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2025 waktu Roma Vatikan,” katanya, Senin (21/4/2025).
Haedar menyebut, bahwa Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh yanh humanis, sederhana dan penebar kedamaian di ranah global. Baginya, Paus Fransiskus merupakan tokoh inklusif yang menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua.
“Karenanya, kita kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katolik yang hidupnya diabdikan untuk kehidupan kemanusiaan yang relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia,” ujar Haedar.
Paus Fransiskus adalah Paus Gereja Katolik ke-266. Paus Fransiskus juga pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 2024 lalu. Kehadirannya di Indonesia juga disambut baik oleh pemerintah dan umat muslim terutama umat beragama Katolik Indonesia.
Kunjungan Paus Fransiskus tersebut juga dianggap sebagai kehormatan bagi bangsa Indonesia. Paus Fransiskus dikenal karena pesan-pesan perdamaian dan persatuan yang selalu disampaikan olehnya dalam setiap kunjungan-kunjungannya.
MUI juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. mUInkam wmendoakan semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT. MUI juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk mendoakan keselamatan dan kedamaian bagi umat Katolik yang sedang berduka (**)