Mahasiswa Ingin Dewan Tanggapi Tuntutan Mereka ke Pusat, Ketua DPRD: Sama-Sama Kita Kawal

Foto : Ketua DPRD Jambi bersama mahasiswa usai demo hingga bersalaman dan berfoto bersama (dok Ist)

Jambi– Seorang mahasiswa yang mengaku tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Melawan menyampaikan soal keinginannya dalam aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jambi. Dia menyebut juga menjadi orang yang sempat disebut oleh Ketua DPRD Jambi seleranya dengan nada berang dalam video potongan yg viral.

“Hidup mahasiswa hidup rakyat Indonesia, saya Febri saya mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa melawan yang baru saja menyelesaikan aksi demontrasi di gedung DPRD Jambi. Jadi pak, selera kami adalah bapak rekomendasikan dan menyelesaikan masalah ini sampaikan aspirasi kami ke DPR RI,” kata mahasiswa itu dilihat dari video viral di medsos dilihat media ini, Kamis (24/4/2025)

Rekomendasi yang diminta mahasiswa itu disebut merupakan tuntutan dari mereka saat jalankan aksi. Tuntutan itu mulai dari pencabutan UU TNI, Tolak RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, Lalu RUU perampasaan Aset.

Tuntutan yang dinilai mahasiswa penting itu tentunya diminta mahasiswa mesti disampaikan oleh DPRD Jambi sebagai penyambung lidah di tingkat pusat. Dia juga mengatakan sebagai mahasiswa yang jalankan aksi juga merespon soal ucapan ketua DPRD Jambi yang terlihat berang dengan menanyakan apa selera dia.

“Selanjutnya bapak juga harus menyampaikan soal kasus di RSUD Raden Mattaher dalam waktu sesingkat-singkatnya. Lalu soal konflik agraria yang mana ini sangat persoalan yang paling tinggi di Jambi, ujarnya

Apalagi tuntutan ini sesuai keinginan bersama yakni para mahasiswa yang menjalankan aksi demontrasi tadi. Bukan soal tuntunan isu nasional saja yang harus disampaikan ke DPR RI, mahasiswa juga meminta soal isu permasalahan di Jambi.

“Soal selera, ini selera kami dan kawan kawan mahasiswa lainya pak,” ucap mahasiswa itu.

Sementara, Ketua DPRD Jambi Hafiz Fattah mengaku akan menindaklanjuti soal tuntutan dari para masa aksi mahasiswa. Dia menyebut DPRD Jambi akan menjadi penyambung bagi mahasiswa menuju DPR RI di pusat.

“Saya akan terus bersama adik-adik mahasiswa buat ikut mengawal tuntutan aksi mereka. Bahkan yang menjadi persoalan yang ada di Jambi kita akan juga sampaikan aspirasi mahasiswa ini ke DPR RI,” kata Hafiz

“Ini hingga batas waktu 2 minggu kedepan agar permasalahan yang di Jambi bisa terselesaikan,” lanjut Hafiz.

Hafiz menyebut akan terus bersama mahasiswa buat ikut mengawal tuntutan itu. Dia juga menilai untuk membangun Jambi tentu harus bersama-sama dan pastinya harus ada yang mengawalnya agar bisa berjalan baik.

Aksi demontrasi yang dijalankan mahasiswa itu sebagai aksi gabungan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa melawan. Aksi itu dilakukan mahasiswa pada Rabu siang (23/4) di gedung DPRD Jambi.

Awalnya, aksi unjuk rasa mahasiswa itu berjalan dengan damai dan lancar. Namun kemudian, aksi itu sempat diwarnai kericuhan lantaran adanya dugaan penyusup dibarisan mahasiswa.

Aksi yang berjalan damai itu juga diwarnai dengan ketengangan antara mahasiswa dengan pihak kepolisian. Insiden saling dorong pun juga terjadi antara mahasiswa dengan polisi berjaga disana.

Kapolresta Jambi, Kombes Boy Sutan Binaga Siregar dalam keterangannya ke awak media membenarkan adanya kejadian dugaan adanya penyusup dalam aksi demo tersebut. Ia mengakui telah menggerakan personilnya untuk mencaritahu siapa oknum yang diduga menjadi penyusup dalam aksi mahasiswa tersebut.

“Saya juga sudah perintahkan, kita cari tahu itu siapa, kita selidiki seperti apa ceritanya, dan siapa itu pelakunya,” ujar Boy Sutan.

Boy juga mengaku dalam aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut pihaknya hanya bertugas sebagai pengamanan untuk menjaga agar tidak terjadi keributan dan pengrusakan fasilitas negara.

“Kita tetap humanis apa yang disampaikan oleh mahasiswa itu adalah hak mereka dan alhamdulillah lancar,” ujarnya.

Untuk dapat diketahui, aksi unjuk rasa yang dijalankan para mahasiswa ini adalah bentuk kepedulian mereka dalam berbagai hal yang terjadi. Mereka melakukan aksi dengan menyampikan berbagai tuntutan mulai dari pencabutan UU TNI, Tolak RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, Lalu RUU perampasaan Aset kemudian soal kerusakaan lingkungan di Jambi.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga melakukan aksi dengan meminta pihak DPRD Jambi dapat mengusut soal permasalahan di RSUD dan terakhir soal penyelesaian konflik Agraria. Bagi mereka persoalan di Jambi mesti ditindaklanjuti agar berjalan aman.

Seusai aksi, mahasiswa kemudian juga saling berjabat tangan baik dengan polisi berjaga termasuk dengan dua pimpinan DPRD Jambi. Mereka juga bergegas bubar dan pulang setelah tuntutan aksi mereka diterima oleh Wakil Rakyat

Pos terkait